Hindari Korupsi dengan Bisik Sana-sini

adsense 336x280
Tragedi korupsi di negeri ini seolah tak kunjung usai. Korupsi telah mengakar sedemikian hebatnya, tumbuh subur di masyarakat tanpa dapat dibendung perkembangannya. Apa ada dengan korupsi di Indonesia? Mengapa Indonesia yang terkenal akan adat baiknya, memiliki ‘budaya’ yang sangat tercela?

‘Budaya’ tercela dibangun oleh banyak pihak. Tak hanya orang ‘besar’, orang ‘kecil’ pun bisa turut berpartisipasi melestarikan karena memiliki mental korupsi sejak dini. Tanpa dipungkiri, tanpa melakukan pembenaran sana-sini, aku menyadari bahwa selama ini hal-hal kecil yang dianggap biasa pun bisa dianggap kerupsi. Sebut saja titip absen, senjatanya mahasiswa yang terkadang malas kuliah menghadap dosen. Aku sadar aku pernah melakukan, tapi aku berjanji akan memperbaikinya agar menjadi generasi anti korupsi.

Sumber : estubizi.com
Intinya, aku, secara pribadi akan melakukan tindakan cegah korupsi pada dua waktu; kini dan nanti. Kapan lagi waktu terbaik untuk memulai kalau bukan saat ini?

Di masa lalu, aku boleh saja masih tak sadar bahwa telah banyak tindak korupsi di kehidupan sehari-hari yang telah kujalani. Tapi kini, aku akan melatih mentalku agar baik alam sadar maupun alam bawah sadar mampu secara tegas memerangi korupsi. Semuanya tentu dimulai dari diri sendiri, bukan?

Kemudian, di suatu hari nanti, tepatnya beberapa tahun lagi, aku akan berbisik tanpa bosan pada orang-orang yang ada di istana kecilku nanti. Padanya yang merupakan imam di masa nanti, setiap pagi akan kubisiki, “Aku dan anak-anakmu tidak butuh rezeki hasil korupsi, rezeki halal hasil keringat dan kejujuranmu lah yang kami nanti”. Aku juga tak akan lelah mengingatkan, bahwa aku akan berusaha untuk tidak meminta macam-macam. Aku akan menerima dengan lapang hati, apapun rezeki halal yang dibawanya sepulang kerja nanti.

Padanya yang merupakan buah hati yang dianugerahkan Illahi, aku akan berbisik padanya nanti, “Nak, ayah dan ibu tidak butuh hasil yang bukan merupakan jerih payahmu. Ayah dan ibu akan sangat bangga padamu jika kau mampu berusaha semampumu tanpa lupa berdoa pada Tuhanmu.” Sedari kecil, akan kuusahakan agar ia mendapat pendidikan dari dua sisi, baik dunia maupun akhirat. Aku akan berusaha untuk tidak menuntutnya hebat di segala bidang. Segala bisikan yang mampu membuatnya menjadi pribadi dengan attitude baik akan terus kulontarkan tanpa kenal bosan.

Padanya yang merupakan diriku sendiri di masa depan nanti, aku akan bercermin dan bermuhasabah diri, “Untuk apa kau bersusah payah melakukan sesuatu jika hasilnya tidak diridhoi Tuhanmu? Segala sesuatu yang bukan hakmu, bukan milikmu mudah saja akan direbut kembali tanpa menunggu izinmu. Saat itu terjadi, mau kau kemanakan harga dirimu? Mau kau kemanakan ekspresi malu buah hatimu? Mau jadi apa keluargamu yang di dalam dirinya mengalir darah dari makanan dan minuman haram?”

Pada praktiknya nanti, aku akan mengajak teman-temanku melakukan hal yang sama. Teman-temanku akan kuanjurkan mengajak teman-temannya yang lain juga melakukan hal yang sama sehingga hasilnya akan dahsyat layaknya teori getok tular. Jika getok tular ini semakin luas jaringannya, maka bukan tidak mungkin untuk menciptakan generasi dengan mental anti korupsi di bumi Pertiwi.

Karena itu, biarkan kami melakukan tindakan cegah korupsi dengan cara kami sendiri, yang dimulai dengan keluarga kecil kami. Hanya ini, hal-hal kecil yang ‘ibu-ibu masa nanti’ dapat lakukan untuk memperbaiki generasi yang memegang teguh prinsip anti korupsi. Jangan remehkan usaha kecil dari kami, karena sejatinya hal-hal besar dimulai dari hal kecil. Membangun generasi dengan mental anti korupsi sebaiknya dimulai dari pembentukan akar agar maksimal, bukan dari batang maupun dahan.

Sekali lagi, biarkan Ibu Pertiwi melahirkan generasi anti korupsi tanpa adanya intervensi.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Hari Anti Korupsi Internasional yang diselenggarakan KPK dan Blogger Bertuah Pekanbaru.

adsense 336x280

0 Response to "Hindari Korupsi dengan Bisik Sana-sini"

Posting Komentar

Comment Please... I would like to see your comment